Fate Indo Project: F/SN : Garden of Avalon Chapter 06: Kisah Para Ksatria

Translatior, Editor & Supervisor: Angra

Ketika kami kembali ke kastilku dan tiba di kamarku, tidur mengambil alih sang Ratu.
Di pipinya masih ada bekas air mata.
… Ksatria lainnya tidak tahu seberapa besar Ratu mengagumi dan memberikan dukungan kepada Raja.
Pengkhianatan. Hati gadis Ratu dinodai dengan menerima hinaan ‘ketidaksetiaan’.
Tidak diragukan lagi, dia terus meminta maaf kepada sang Raja hingga sekarang bahkan dalam mimpinya.
Saya duduk di tempat tidur dengan helm dan baju zirah.
Mengetahui situasi Raja saat ini, saya setidaknya memiliki kesetiaan untuk tetap menggunakan baju zirah sampai kembalinya dari ekspedisi ke Roma.
Sampai Ratu terbangun, aku merenungkan apa yang Ratu katakan padaku tentang separuh umur Raja.
Hanya ada beberapa yang tahu identitas aslinya.
Dia benar-benar menyelubungi dirinya dengan besi dan menyegel kebenaran itu sepanjang hidupnya
Tentu saja, ada orang yang mencurigai identitas Raja, namun,
Sang Raja, pemilik Pedang Seleksi, tidak terluka atau menua.
Pedang suci itu memiliki perlindungan dari roh danau,
Memberikan pemilik umur panjang dan awet muda.
Memang, Raja itu tak terkalahkan.
Akibatnya, tidak ada yang mempertanyakan kebenaran tentang Raja.
Saya seorang ksatria dari negara lain.

Seorang ksatria Prancis yang memegang teguh keyakinan di mana dia akan meninggalkan negaranya sendiri untuk mengambil tangan gadis yang dia cintai jika dia dalam bahaya.
Karena alasan itu, saya mengalami stigma, tetapi stigma yang memungkinkan saya untuk melihat Meja Bundar dengan mata jernih.
“Raja tidak mengerti perasaan orang lain”
Setelah mengatakan itu, Tuan Tristan meninggalkan Meja Bundar.
Kelelahan sang Raja menjadi sangat jelas.
Ratu prihatin dengan sang Raja.
Dan saya juga berbagi kekhawatiran tentang beban yang ditimpakan kepada raja.
Kami berbagi percakapan, mengenal dan mengandalkan satu sama lain.
Dan kemudian aku belajar darinya identitas sebenarnya dari sang Raja, tentang kesepian Ratu, dari keputusanku sendiri.
Saat itu, saya diliputi amarah.
Kemarahan terhadap semua hal yang murni.
Saya merasakan kemarahan yang tak terkendali terhadap pulau Inggris sendiri.
Ksatria yang naik pangkat menteri, Agravain, tahu rahasia Raja.
Dia menggunakan pengetahuan itu untuk mengancam Ratu.
Ketika Ratu menerima penghinaan itu,
Itu membuat saya mengambil keputusan akhir.

Saya menebas banyak ksatria, mencuri nyawa teman seperjuangan.

Dan melarikan diri ke wilayah saya.
Aku adalah pengkhianat yang melakukan perzinahan, menjadi binatang buas yang tidak bisa menyebut dirinya ksatria.
‘… Tidak apa-apa.’
Pria itu meneriakkan itu di dalam hatinya.
Semua untuk mendapatkan wanita yang kucintai.
Walaupun begitu…. Raja mengatakan kepada saya bahwa dia memaafkan saya.
“Temanku, kebanggaanku, kesatria idealku.”
“—Jika Anda merasa pantas untuk melakukan tindakan seperti itu, mereka pasti memiliki alasan yang baik. Saya percaya pada keadilan mereka.”
Begitu saya melihat surat pengampunan tersebut, saya melihat bahwa jiwa saya akan jatuh ke dalam kegilaan.

Saya meramalkan akhir yang menyakitkan.
Mustahil...
Tapi orang yang baik benar-benar memaafkan.
Dia memberikan restunya kepada saya dan sang Ratu.
Jika saya berada di posisi Raja, dapatkah saya benar-benar memaafkan orang yang berbuat salah kepada saya seperti itu?
Tidak, itu pertanyaan yang salah.
Raja tidak seperti kita sejak awal.
Dia bukan manusia atau dibesarkan sebagai manusia.
Tapi tetap saja, dia mencoba hidup dengan benar sebagai satu kesatuan.
Bahkan setelah tidak bisa merasakan kebahagiaan manusia, dia mencintai kebahagiaan orang-orang.
Dia benar-benar monster,
Yang lebih besar dari Vortigern.
Itulah sebabnya yang lain tidak bisa mengerti dan mereka takut.
Saya menghormati dan mengagumi Raja,
Tetapi saya tidak dapat menerima – saya tidak bisa menerima, cara hidupnya,
Jika saya menyebutnya itu hidup yang "luar biasa" akan membuat saya setara dengan ksatria yang meninggalkan kastil.
Ketakutan yang lahir dalam diriku sekarang suatu hari akan menjadi kemarahan, lalu kebencian,
Dan memaksaku untuk terus mengutuk Raja yang ideal untuk selama-lamanya.